Harry Potter

Rabu, 30 Juni 2010

Cerpen : Tiba-tiba jatuh cinta episode 8


...
Lanjutan VIII

Lalu Rama meninggalkan Dira. Tapi sekali lagi itu hanya pura-pura. Dira menunduk, duduk menangis di kursi taman. Nggak lama kemudian datang seorang laki-laki berjongkok di hadapannya. Dira masih tertunduk. Tiba-tiba cowok itu bilang.
"Ngapain lo nangis sendirian di taman ? Jelek tau !! Ntar kesambet setan kapok lo. Cengeng banget sih"
"biarin aja. Bodo amat !!"menjawab dengan masih menundukkan wajah.
"gue lebih suka lo senyum deh daripada nangis."
Dira mendongakkan wajahnya ke wajah cowok itu. Tiba-tiba lampu mati lagi. Sehingga Dira nggak tau siapa cowok yg dihadapannya itu. Spontan Dira memeluk cowok itu karena takut gelap. Dalam pelukan. Cowok itu berbisik "Aku cinta kamu"
Dira melepaskan pelukan itu. Sesaat kemudian lampu menyala kembali.
"Rama ??" kata Dira kaget setelah melihat jelas wajah Rama didepannya. "lo lo ngapa.."tanya Dira, sebelum Dira melanjutkan kata-katanya.
"Kamu mau kan jadi pacar aku ??"
"Aduh Ram lo jangan becanda deh. Tadi abis marah-marah masa sekarang nyatain cinta?"
"apa gue keliatan bercanda Ra ? Liat gue. Bedain lah !!"tanya Rama dg nada tinggi.
"kok marah sih. Emang gini, seorang Rama nyatain cinta. Bentak-bentak ceweknya gini ?"
"habis lo ngeselin sih. Tapi gue serius. Lo mau nggak jadi cewek gue"(memegang tangan Dira)
Dira memeluk Rama erat-erat dan membisikkan jawaban atas pertanyaan Rama. Tentu udah tau dong jawabannya !!
"Gue sayang sama lo Ram, tapi..."
"Tapi apa Ra ? Lo nggak suka sama gue? Lo nolak gue Ra ?"
"Tapi ... Tapi gue lebih cinta sama lo. Hahaha. Ketipu deh lo. Hahaha"
"Ah lo nggak asik Ra, gue udah pasang muka serius masih aja dibecandain. Rese, cewe rese" sambil mengacak-acak rambut Dira
"Ih lagian juga gue udah tau dari dulu kalo lo suka ma gue. Salah sendiri lo g mau bilang"
"Tau darimana lo ? Sok tau."
"dari semua tingkah lo ke gue. Dari ketulusan lo ngebantuin gue. Ditambah lagi gue dikasih tua ma abang gue hahaha. Gue sih nungguin lo bilang banget. Tapi lo baru bilang sekarang. Ya udah tau gue. Hahaha. Salah sendiri lo rese"
"jadi lo tau gue pura-pura mesra ma Icha tadi cuma akting ?"
"manusia kayak gue kan nggak bisa baca pikiran orang. Jadi yang tadi gue emang cemburu beneran. Abis lo sih. Nyebelin"
"ya udah sini gue peluk"
Sesaat kemudian, terdengar suara teriakan dari dalam rumah. Teman-temanya tadi menyoraki mereka berdua yang berpelukan dan nyaris akan berci**man.
"eitz. Ntar dulu. Itu di tahan dulu." kata Angga mendekati Rama dan Dira dengan menggandeng Icha.
"selamat ya kalian udah jadian" kata Icha
"kok ??" tanya Dira heran
"kalian apaan sih orang lagi mesra-mesraan juga main dateng aja" kata Rama pada Angga dan Icha.
"kan lo sendiri ngasih kode" jawab angga
"kode matiin lampu lah"kata Rama
"hahaha. Mana gue tau." jawab angga lagi
"kode ? Kode apaan sih? Gue nggak ngerti deh" tanya Dira makin heran
"hehehe, maaf ya sayang. Tadi semua itu direncanain. kan ada ini sayang. Henfon. Tadi pake kode ini, buat ngejalanin rencana disini. Dan semua lancar" kata Rama menjelaskan.
"ih rese. Gue di kerjain. Ah rese banget sih" kata Dira memukuli tubuh Rama. Rama yg nggak mau kena pukulan lari sehingga mereka berdua kejar-kejaran kayak anak kecil.
"Ah cape ah Ram. Udah ah nyerah gue"
"dasar cewe" sambil menghampiri Dira dan mencoba memeluknya.
Tapi Dira nggak mau kalah ia mencubit lengan Rama saat pelukan
"Aduh, sakit Ra."
"Biarin aja"
"ya udah deh aku minta maaf aja ya" sambil mencium kening Dira
"ciiiieee... Romantis banget sih." teriak teman-temannya kompak.
Dari situ mereka pacaran. Angga dengan Icha. Dan Rama dengan Dira. Sementara Reno, sendirian. Dia menyesal atas semua perbuatannya. Menyia-nyiakan Dira. Mengajak Icha kedalam kehidupan nya yg brutal. Dan sekarang ia hidup bagai nggak ada aturan.
Mereka masih menjalin hubungan hingga akhirnya hidup bahagia selamanya

sekian.


Maaf ye kalo jelek :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar