Harry Potter

Jumat, 09 Juli 2010

Benci tapi Cinta eps. 11


Part XI

***
"Halo, Aldi"sapa Abel di telfon
"Hallo Bel, ada apa ??"jawab Aldi
"Yang gue takutin kejadian bener"
"Apaan?"
"Luna mau pindah lagi"
"Apa ? Seriusan lo Bel. Ah jangan bercanda deh Bel. Masa baru masuk pindah lagi"
"Ngapain bohong sih gw Al? Sekarang gini deh lo mau bilang apa nggak sama sekali"
"Gue bingung Bel"
"Ah payah lo Al. Udah gini deh lo kalo emang belum siap kehilangan dia lagi mending lo bujuk dia biar g jadi pergi deh"
"Emang kapan dia niat berangkat?"
"Minggu depan"
"Ok gue coba deh Bel. Bakal gue bujuk dia. Thanks ya Bel infonya"
Akhirnya Aldi menelfon Luna. Ia pengen ketemuan membicarakan niat kepergian Luna. Akhirnya Aldi memutuskan dateng ke rumah Luna. Sesampai di rumah Luna.
"Lun, beneran lo mau pindah ke Batam"
"Ha ? Tau darimana lo Al ? Abel ya ?"
"Iya. Ngapain sih lo pindah lagi Lun. Nggak cape apa pindah2 terus ? Mending disini, lagian masih ada Radit kan. Lo takut apa sih kalo nggak ada orangtua lo"
"Gue juga belum tau Al. Jadi ikut apa nggaknya. Fifty-fifty sih keputusan gue. Habis mau gimana, kemungkinan Radit juga ikut. Rumah ini mau dijual Al"
"Trus kuliahnya ?"
Luna hanya mengangkat bahu. Tampangnya sedih seakan mau nangis. Lalu ia memeluk Aldi
"gue capek Al pindah-pindah terus"
Aldi membalas pelukan Luna. Ia sangat ingin Luna g ikut pindah.
"Lo disini aja Lun. Jangan pergi. Gue bakal jagain lo kok. Percaya deh" kata Aldi
"Gue pikir-pikir dulu Al. Maaf ya Al gue meluk lo. Makasih juga udah perhatian sama gue"kata Luna sambil melepaskan pelukannya
"Gue mau ngomong sesuatu boleh. Sebelum lo pergi?"
"Apa ? Ya udah ngomong aja Al. Nggak papa kok"jawab Luna
"Lunaaa"teriak mama Luna memanggil Luna dari dalam rumah
"Iya ma"
"Sini bentar deh"
Akhirnya Luna meninggalkan Aldi sendirian. Sebenarnya Aldi mau menyatakan cintanya pada Luna. Tapi nggak jadi. Setelah Luna balik lagi, ia bertanya tadi mau ngomong apa? Tapi Aldi beralasan lupa. Setelah bicara agak lama akhirnya Aldi pamit pulang. Sepulang Aldi Luna minta agar dia bisa tetap tinggal di Jakarta sama Radit.
***

"Hallo Al. Kayaknya kita harus cepet ke bandara deh. Keberangkatan keluarga Luna dipercepat" kata Abel ke Aldi lewat telfon
"Seriusan lo Bel ? Tapi Luna kok nggak pamit gue"
"Namanya juga buru-buru. Udah jangan kebanyakan bacot deh Al. Sekarang lo berangkat jemput gue terus kita ke bandara"
"Oke deh"
Setelah sampai di bandara. Flight ke Batam setengah jam lagi. Lalu mereka berlarian cari Luna. Dan agak lama, akhirnya dia menemukan Luna dan keluarganya.
"Luna" teriak Abel
Luna tersenyum. Kemudian Luna menghampiri Abel dan Aldi.
"Lo bener jadi berangkat Lun?" tanya Aldi
Lagi-lagi Luna hanya senyum
"Kok nggak pamitan ma temen-temen. Katanya cape pindah-pindah terus ! Kok pergi gitu aja sih?" Kata Aldi
"Mau gimana lagi Al. Ini juga buru-buru"jawab Luna
"Udah Al lo bilang aja sekarang tentang perasaan lo. Atau g sama sekali. Siapa tau Luna berubah pikiran"bisik Abel pada Aldi
"Kalian ngapain bisik2 sih"tanya Luna
"Eh gue ke Radit dulu ya. Permisi" pamit Abel
Setelah Abel pergi..
"Lo nggak usah ikut pergi lah Lun. Ngapain sih ikut-ikutan segala?"
"Yah mau gimana sih Al. Ini udah keputusan gue, radit dan orangtua gue. Toh disini gue udah g punya apa2 rumah udah di jual"
"Kan masih ada rumah nenek lo kan? Aluna jangan pergi lah"
"Gue musti pergi Al. Lagian kenapa sih lo ngelarang gue pergi segala?Bukannya malah enak di kelas g ada gue?"
Lalu Aldi memeluk Luna.
"Gue udah jatuh cinta sama lo Lun. Gue suka sama lo. Sejak lo dateng di kehidupan gue, gue udah suka sama lo"aku Aldi
"Percuma deh Al lo baru ngomong sekarang. Gue tuh udah mau pergi"
"Nggak ada yg percuma Lun. Dengan begitu gue lega udah ungkapin perasaan gue ke elo. Lo juga tau perasaan gue ke lo. Sekarang gue pengen tau perasaan lo ke gue"kata Aldi sambil melepaskan pelukan lalu memegang kedua lengan Luna.
"Lunaa udah waktunya berangkat"teriak Radit
"Maaf Al. Gue musti pergi" kata Luna sambil kembali memeluk Aldi. "yakin deh gue juga suka sama lo. Gue akan balik kesini buat lo. Gue janji. Lo mau nunggu kan?" kemudian dia mencium Aldi. Lalu berlalu pergi.
Sebelum masuk keruang pemberangkatan. Mereka semua berpamitan. Terlihat Abel terus memeluk Radit seakan nggak ingin pisah. Tapi jam udah nunjukin jam pemberangkatan. Radit melepaskan pelukan Abel, sesekali menciumnya. Mereka janji pasti akan ketemu lagi. Entah kapan tapi.
Mereka saling melambaikan tangan. Nggak lama kemudian terdengar suara pesawat jurusan Batam telah berangkat. Aldi tertunduk lesu di kursi tunggu, matanya berkaca-kaca. Abel hanya bisa memenangkan Aldi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar