Part 4
POV Raffi
"Kau pengecut Raffi" kata Alex padaku. Aku merasakan kepalanya bersandar di punggungku dg tangan yg masih melingkar dipinggangku.
Aku masih terdiam.
"Kalo km mencintaiku, kenapa tak kau katakan ini sejak dulu?" kata Alex mengusap-usapkan kepalanya di punggungku
"Apa kau pernah mencintaiku ? Maafkan aku Alexa, aku sudah membuatmu menangis"
Kali ini Alex yg membalikan badanku sehingga mata kami saling bertatapan.
"Tidak Raffi, km tidak membuatku menangis. Aku yg selama ini telah menyakitimu. Aku g pernah tau km mencintaiku"
"Apa yg akan km katakan selanjutnya Alexa" batinku
"Sebenarnya aku juga merasakan hal yg sama seperti yg km rasakan Raffi"
Iya... Itulah kata2 yg aku tunggu. Alex ternyata juga mencintaiku ? Apa ini nyata ? Atau aku masih berada di dalam mimpi panjangku tadi ?
"Aku mencintaimu Raffi. Sekarang dan selamanya"
"Alexa aku juga sangat mencintaimu. Dulu, sekarang, dan selamanya..."tiba-tiba kata-kata itu keluar dari bibirku begitu saja. Aku mengecup kening Alex, kemudian bibirku mulai menyentuh bibirnya. Aku menciumnya untuk pertama kali. Tanpa aku sangka Alex membalas ciumaku. Aku melumat bibirnya dia membalasnya. Sampai akhirnya lidah kami saling bertemu. Ciuman itu berlangsung lama. Hingga saat kami melepaskannya untuk menghirup udara, lalu kami ulangi sekali lagi. Aku tetap memeluknya, aku tak akan melepaskannya lagi. Aku melumat bibirnya penuh gairah. Aku mulai menjelajahi mulut Alexa. Hingga pikiran kotorku mulai datang. Tanpa pikir panjang aku menjelajahi tubuh Alexa yg begitu mungil dan sexy. Alex tak menolak kelakuanku ini. Diam-diam dia juga menikmatinya. Aku sudah tak tahan. Lalu aku gendong dia keranjang. Tanpa sadar, aku mulai melepas baju kami. Dan... Hal yang hina itu terjadi kala itu !!
end of pov Raffi
Keesokan harinya...
"Apa yg telah kita lakukan Raffi ?" tanya Alex setelah sadar dia telah tidur disamping Raffi tanpa sehelai benangpun. Hanya selimut yg menutupi tubuh mereka. Ia terduduk di samping Raffi
Raffi tak mempedulikan pertanyaan kekasihnya tersebut, ia bangun dan duduk di samping alex. Ia kembali memeluk dan mengecup kening Alex lalu berlanjut ke bibir "Aku mencintaimu Alex"
"Tapi ini nafsu Raffi, bukan cinta. Apa yg kita lakukan ini dosa ?" alex menangis sambil menepis pelukan dari Raffi dan berbalik badan.
"Kamu menangis Lex ? Aku membuatmu menangis lagi ?" raffi membalikkan badan Alex supaya bertemu dengan wajahnya. Ia berusaha mengusap airmata yg sedari tadi menetes dipipi alex. "Maafkan aku Lex. Aku akan berjanji akan bertanggung jawab jika ada hal yg terjadi padamu"
"Apa kamu janji ?" Alex sadar, bahwa tidak sepenuhnya itu kesalahan Raffi. Ia juga menikmatinya.
Raffi mengangguk lalu memeluk Alex dengan erat berharap tk lepas selamanya.
"Apa tubuh km sudah baikan sayang ?" tanya Alex sambil menempelkan punggung tangannya di dahi raffi.
"Tentu. Itu semua berkat tingkahmu tadi malam sayang"
Mereka kemudian tertawa kecil mengingat hal itu.
"Aku mencintaimu"
***
pov alexa
Hari ini, aku kembali masuk kuliah. Aku berangkat bersama Raffi.
"Kau terlihat sudah sehat Raffi" ucap Kinar pada Raffi.
"Tentu. Ini semua berkat dia Nar !!" ucap Raffi sambil merangkulku
"Kalian terlihat akrab. Tak seperti biasa. Ada apa ? Apa angin tadi malam merubah sikap kalian ?" Kinar terlihat terkejut
"Nggak usah kaget gitu lah Kinar ? Apa kau perlu jawaban" kata Raffi yg masih merangkulku dan kemudian mencium keningku. Hal itu membuat Kinar terkejut, bahkan akupun ikut terkejut melihat Raffi mempertontonkan kemesraan didepan anak-anak lain. Dia begitu berani. Aku sedikit lega melihat Raffi sudah terbuka pada hubungan ini.
Hal itu ternyata diketahui Bagas yg sedari tadi berdiri jauh dibelakang dan tak ada satupun diantara kita yg menyadari dia ada disana. Dia datang kekampus ingin menemuiku. Tapi dia telah melihat dan mendengar aku telah berpacaran dg Raffi.
Dia mendekati Raffi. Dia membalikkan badan Raffi lalu menonjok wajah Raffi.
"Penghianat !!" lalu Bagas meninggalkan kami begitu saja.
Aku dan Raffi berusaha mengejar dia
"Bagas tunggu Gas"panggil Raffi. Tapi tetap saja Bagas tidak menggubris panggilan Raffi,ia terus melangkah dan berlari. Aku udah nggak kuat lagi mengikuti Bagas yg berlari menjauh. Tapi Raffi tetap mengejarnya, dan meninggalkan aku.
"Untuk apa kau mengejarku ?Apa ini mau kamu?Mempermainkanku ?"
"Maafin aku Gas. Aku sama sekali g ada maksud untuk itu Gas. Untuk menghianatimu"
"Omong kosong !!"
end of pov alex
TBC
Harry Potter
Minggu, 25 Juli 2010
Cinta Bertahan part 4
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar