Part 5
"Maafin aku!!"
"kau tau kan?Aku kmbali kesini itu untuk siapa? untuk dia Raff, tapi kenapa km merebutnya dariku ? Apa itu bukan sebuah penghianatan ?" dia menarik kerah baju Raffi
"Siapa yang merebut Raff ? Km g pernah memiliki dia. Km justru meninggalkannya !! Km menyia-nyiakan dia. Km g pernah peduli dg perasaannya yg selama ini nungguin km"Raffi berteriak pada Bagas dan menepis tangan Bagas dg kasar.
"Dia milikku"
"Bukan !! Dia milikku. Mungkin dulu dia mencintaimu. Tapi sekarang, dia mencintaiku Bagas"
Lagi-lagi Bagas melayangkan bogem mentah ke arah Raffi. Tapi...
"Hentikaaaaaan" tiba-tiba Alex muncul dan berteriak. "Jangan pukul Raffi, Gas. Kalo perlu pukul saja aku"
Bagas menghentikan laju tangannya yg telah berada tepat didepan wajah Raffi. Ia tak percaya kalo Alex bakal membela Raffi. Nurani Bagas "Apa-apaan ini ? Alex lebih membela Raffi ? Apa yg sebenarnya terjadi selama aku pergi ? Raffi menghianatiku ? Tidak itu tak boleh terjadi. Alex harusnya milikku"
Alex berdiri didepan Raffi bermaksud melindungi Raffi dari pukulan Bagas.
"Apa yg km lakukan Lex ?" tanya Raffi
"Jangan sakiti Raffi Gas. Aku memilihnya sekarang. Dan kau harus terima itu"
"Kenapa kalian mempermainkanku ?"
"Aku sama sekali tidak mempermainkan siapapun. Maafkan aku Gas. Semua ini salahku. Dari dulu aku memendam cintaku pada Alex. Aku berjanji padamu untuk menjaga Alex saat kau pergi. Tapi sekarang aku benar-benar tidak tahan memendam rasa ini. Aku mencintai Alex. Dan tanpa kusadari Alex juga mencintaiku sekarang. Cinta alex padamu itu masa lalu. Kau harus terima itu"
Bagas terdiam. Nurani Bagas "Benar. Tapi ini bukan salah Raffi atau Alex. Ini salahku. Aku yg meninggalkan Alex tanpa kepastian. Aku menyia-nyiakan dia"
Tiba-tiba tubuh Alexa lemas. Ia pingsan. Mungkin karna terlalu capek mengejar Bagas tadi. Untung Raffi segera memeganginya sehingga dia tidak terjatuh. Ia menepuk-nepuk pipi Alex. Tapi Alex masih tidak sadar juga. Lantas ia berpikir mengantar Alex pulang.
"Urusan kita belum selesai. Tidak seharusnya kita bertengkar didepan Alex. Aku akan antar Alex pulang. Aku akan menemuimu nanti malam" ucap Raffi
Bagas hanya diam saat Raffi meninggalkannya. Tak terasa gerimis kecil membasahi bajunya.
"Gerimis ? Apa langit menangis untukku ?"batin bagas
***
pov raffi
Langit malam ini serasa gelap gulita. Gerimis kecil senja tadi rupanya belum menghilang hingga malam tiba. Aku menemani Alex yg sedari tadi belum sadarkan diri terkulai lemas diatas ranjangnya. Sampai saat aku teringat akan janjiku menemui Bagas. Lalu aku berpikir untuk meninggalkan Alex yg tengah tertidur pulas.
Aku mencium keningnya sebelum meninggalkannya. Aku merasa sangat mencintainya. Walau tak tega meninggalkannya sendirian disini dalam keadaan seperti ini.
***
Aku menemui Bagas disekitar taman kota. Aku lebih dulu datang di tempat itu. Aku menunggunya sambil menunduk dan memenceti keypad hapeku.
"Untuk apa kau memintaku menemuimu ?" suara itu terdengar dingin terucap didepan ku. Aku mendongak. Ternyata Bagas sudah datang.
"Maafkan aku Gas. Apa yg harus aku lakukan agar kau memaafkan aku ?"tanyaku pada Bagas
"Aku ingin sekali membunuhmu" sikapnya masih saja dingin padaku. Dia mengatakan hal itu tanpa ekspresi.
"Kau ingin membunuhku ? Oke ! Jika itu maumu aku rela. Jika memang itu hal yg harus aku terima agar kau mau memaafkanku. Lakukan !! Ayo bunuh saja aku !!" aku kemudian berdiri. Lalu meraih kerah kemejanya. Memaksanya melakukan hal yg ingin ia lakukan padaku. Yaitu membunuhku.
Apa-apaan ini ? Bagaimana seandainya kalo Bagas benar2 membunuhku? Aku meninggalkan Alex ?Apa...
"Bukankah kita bersahabat Raff ?" pertanyaan itu membuatku bingung. Sebenarnya apa maunya padaku. "Tapi kenapa ? Jika kamu sahabatku, kenapa kau merebut Alex dariku ? Kenapa Raff ?" dia meneriakiku sekarang ganti dia yg menarik kerah bajuku.
"Aku tidak pernah merebutnya darimu Gas. Dia bahkan bukan milikmu. Dulu memang dia mencintaimu tapi sekarang dia mencintaiku. Maafkan aku Gas. Tapi km harus menerima semua itu. Aku tau km marah padaku. Tapi maafkan aku" aku sangat berharap Bagas mau memaafkanku kali ini juga. Dan dia harus terima kenyataan bahwa aku sangat mencintai Alexa.
"Pasti Raff. Pasti aku akan memaafkanmu. Tapi... Serahkan Alexa padaku. Kau lebih memilih Alexa atau aku ?" pertanyaan itu membuatku bingung. Tentu saja aku memilih dua2nya tapi aku dipaksa utk memilih salah satu. Dan apa yg harusku pilih ?? Alexa yg aku cintai atau Bagas yg sgt aku hargai sbg sahabat terbaikku
end of raffi pov
TBC
Harry Potter
Minggu, 25 Juli 2010
Cinta Bertahan part 5
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar