Part 8
"Apa aku melukainya ?"tanya Alex pada dirinya sendiri. "Maafkan aku Bagas tapi aku belum mampu melupakan Raffi. Memang dulu aku pernah mencintaimu. Tapi sekarang sudah beda. Tak ada perasaan cintaku untukmu. Sedikitpun tak ada. Maaf bagas" geming Alex sambil memandangi foto mereka berlima yg masih dia letakkan didepan meja riasnya. Ia memandangi kaca. "Aku terlihat kurus ? Tapi... Perutku. Apa aku kekurangan gizi ?" alex terhenyak. "Tidak... Tidak mungkin... Aku tidak datang bulan akhir-akhir ini. Apa aku...Aku...? Tidak... Tidak mungkin. Ini tidak boleh terjadi. Siapa yg akan bertanggung jawab ? Raffi... Tapi Raffi sudah pergi.. Tidak mungkin" Alex terkulai lemas didepan meja riasnya hingga ia tertidur disitu.
*
Pagi harinya, Kinar datang ke kontrakan Alex.
"Alex apa kau sudah gila ?" Kinar melihat lagi-lagi Alex terendam di bath up kamarmandinya. Dia mencoba bunuh diri lagi. "Apa yg terjadi padamu lagi Alex ?" gumam Kinar setelah menggotongnya ke ke ranjang. Dia melongo ketika dokter mengatakan sesuatu yg tak ia duga.
"Syukurlah, dia tidak apa-apa. Tapi kandungannya lemah. Segera saja di bawa ke rumah sakit. Sebaiknya seperti itu."
"Kandungan dok ?" Kinar terkejut tak menyangka.
"Iya, kandungannya masih berumur 4minggu"
"Ha ?"
"Memang km tidak tau ? Dimana suaminya ?"
"Dia tak pernah cerita pada saya dok. Emh suaminya lagi keluar kota dok"kata Kinar berbohong pada dokter itu, walau dia tidak tau siapa ayah bayi dalam kandungan Alex. "Ya sudah terima kasih dok"
Tak lama kemudian Alex tersadar. Dia belum membuka matanya, tapi ia mengigo "Raffi km dimana ?" mendengar itu kinar meneteskan airmata. Ia mengelus rambut Alexa "Alex apa yg terjadi padamu sayang ? Kenapa kamu tak cerita apapun tentang kehamilan km ? Dan siapa ayahnya ?"
samar-samar Alex mulai membuka mata dia melihat Kinar "Kinar ?? Kenapa kau disini ? Apa yg terjadi padaku ?"
"Alex. Akhirnya kau sadar juga. Km baru saja coba bunuh diri Lex. Apa km g ingat ? Lex bilang padaku siapa ayah bayi itu ?"
Alex menangis "Apa perlu aku jawab Kin ? Siapa lagi kalo bukan orang yg telah meninggalkanku ? Orang yg sangat aku cintai tapi..." Alex tak kuasa menahan tangisnya, melihat hal itu Kinar langsung memeluknya.
"Apa yg akan km lakukan selanjutnya ? Mencari dia atau..."
"Aku putus asa Nar,makanya aku ingin bunuh diri. Aku bertemu Raffi di mimpi itu Nar. Dia akan kembali padaku dia mengatakannya. Rasanya aku tidak ingin bangun dari situ. Tapi... Kau meneriakiku"
Kinar memeluk Alex lagi.
"Tapi kau gila. Perbuatanmu itu hanya bisa menyakiti dirimu dan anakmu. Apa kau sadar akan hal itu ?"
Alex mengangguk dan terus menangis dipelukan Kinar
"Jangan beritahu ini ke siapapun Kinar. Aku mohon"
Kinar mengangguk. Ia berjanji tidak akan mengatakan hal itu ke siapapun. Sayangnya mereka tak menyadari bahwa ada satu orang lagi yg mendengar apa yg mereka bicarakan. Seseorang yg sangat mencintai Alex. Ya ? Raffi telah kembali.
"Apa benar apa yg kau katakan Alex ??" Kata laki-laki itu mendekati Alex
"Raffi" Alex dan Kinar terkejut melihat Raffi sudah ada di samping mereka.
"Bisakah kau meninggalkan kmi berdua Kinar ?" Kinar mengangguk dan langsung pergi setelah permisi terlebih dulu pada Alex. Padahal Alex belum mengiyakan.
"Untuk apa kamu kembali Raff ? Untuk apa ? Apa kamu ingin menyakitiku lagi ? Aku g butuh kamu Raff ? Pergi kau dari sini"
Raffi duduk berjongkok di samping ranjang Alex.
"Kamu mungkin tak membutuhkan ku Lex. Tapi anak itu membutuhkan aku. Aku mencintaimu Lex"
"Kalo km cinta sama aku. Apa mungkin km ninggalin aku ? Cinta apa itu ha ? Kamu bilang itu bukan cinta, itu nafsu. Jadi mungkin km kmbali karena rasa tanggung jawabmu. Itu bukan cinta Raffi. Bukan !! Aku g butuh km aku gak but..."belum selesai Alex berucap. Raffi mengecup bibir Alex supaya dia tak bisa bicara lagi. Dia mendorong Raffi. Raffi terjatuh di lantai.
"Itu bukan cinta Raffi, bukan !! Kamu ... Kamu tega meninggalkan aku saat aku sangat mencintaimu. Apa kau tau ? Kau telah menyakitiku ?" Alex terus-terusan menangis, dia menutup wajahnya dengan dua telapaknya dan memejamkan matanya. Tiba-tiba Raffi memeluknya lagi.
"Lepaskan aku Raffi. Lepaskan !!" teriak Alex meronta-ronta
"Aku tdk akan melepaskanmu sebelum km yakin dan percaya kalo aku mencintaimu"
"Aku tidak akan pernah mempercayaimu lagi Raff. Lepas"
"Apa km g percaya kalo aku mencintaimu. Km g tau aku memendamnya bertaun2 demi menjg perasaanmu pd Bagas. Aku mencintaimu apa kau tak melihatnya"Raffi berteriak sambil menggoncang bahu Alex meyakinkan bahwa ia sangat cinta padanya lalu dia menangis.
TBC
Harry Potter
Minggu, 25 Juli 2010
Cinta Bertahan part 8
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar